Batu yang Ditemukan di UII Bagian Pagar Langkan Candi


Yogyakarta - Sebuah candi yang diperkirakan berasal dari abad IX ditemukan di lokasi pembangunan perpustakaan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Saat ini, lokasi penemuan benda bersejarah itu mulai digali tim peneliti Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Yogyakarta.

Penggalian dimulai sekitar pukul 09.30 WIB, Selasa (15/12/2009). Proses penggalian diawasi langsung tim yang beranggotakan tim BP3 Yogyakarta, Tri Hartono, Andi Riana, Sukemi dan edi Prasetyo. Penggalian menggunakan alat berat (back hoe). Tanah di bagian atas hingga kedalaman 2 meter digali. Batu candi diketemukan pada kedalaman sekitar 2,75 meter.

Saat digali ditemukan beberapa keping batuan yang merupakan bagian atas sebuah bangunan candi. Petugas dari BP3 Yogyakarta mengamankan sedikitnya 11 batuan untuk diteliti kembali. Sebanyak 11 buah batuan candi yang dibawa ke atas permukaan tanah itu berbentuk ornamen dengan motif bunga ceplok.

"Penggunaan back hoe ini untuk memudahkan tim ekskavasi saat melakukan penggalian secara manual," kata Ketua pokja dari BP3 Yogyakarta Andi Riana di sela-sela ekskavasi di kampus UII di Jalan Kaliurang Km 14,5, Sleman.

Menurut Riana, struktur tanah di lokasi tersebut sebagian besar adalah tanah lapisan vulkanik Gunung Merapi berupa pasir. Lubang bekas galian fondasi gedung yang ditemukan batuan candi adalah yang pertama kali digali dengan hati-hati di bawah pengawasan tim arkeologi.

"Hari Senin mendatang baru kita lakukan penggalian manual. Penggalian bisa memakan waktu hingga 10 hari untuk memastikan fungsi bangunan candi yang ditemukan," katanya.

Selain penggalian di lokasi penemuan kata dia, tim juga akan melakukan penelitian lepas yakni untuk mencari temuan lepas di sekitar lokasi. Penelitian lepas ini bisa dilakukan dengan radius 1 kilometer dari lokasi penggalian.

Sebagian keci bangunan candi yang ditemukan di Komplek Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta diduga kuat bagian dari pagar langkan candi. Artinya, inti bangunan candi terletak di lokasi penemuan.

Berdasarkan pengamatan sementara bagian candi yang ditemukan itu pagar langkan. Jadi, candi induknya ada di situ. Pagarnya juga masih utuh. Kemunkinan bangunan candinya
juga masih bagus, kata Kepala Seksi Pelestarian dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Yogyakarta Tri Hartono, Senin (14/12).

Menurutnya, kecil kemungkinan bagian candi yang ditemukan itu merupakan pagar bangunan candi. Kalau bagian itu pagar bangunan, lokasi candi induknya tidak ada di dekat penemuan.

Kondisi bagian candi yang ditemukan masih sangat bagus. Diharapkan kondisi candinya juga masih baik. Sebab, ujarnya, jenis batunya merupakan andesit atau batu muntahan Gunung Merapi.

Bila dihat dari sisi kondisi batunya yang bagus dan bagian bangunan yang masih utuh, kata Tri, kualitas candinya juga baik. Berdasarkan pengalaman, bila bangunan candi terbuat dari batu putih, maka kondisinya sudah tidak sebagus seperti temuan tersebut.

Untuk menindaklanjuti penemuan itu, BP3 Yogyakarta akan berkoordinasi dengan pihak UII Yogyakarta untuk memastikan apakah pihak kampus bersedia menurunkan tim arkeolog sendiri dan BP3 Yogyakarta hanya menjadi fasilitator saja, atau justru diserahkan sepenuhnya kepada BP3 Yogyakarta.

Paling tidak, ujarnya, membutuhkan

Ia juga mengatakan, dibutuhkan waktu minimal satu bulan untuk mengevaluasi kondisi candi tersebut. Setelah itu akan keluar tiga rekomendasi, pertama yaitu bila kondisi candi bernilai tinggi, rencana pembangunan perpustakaan harus dihentikan.

Kedua, jika nilai candinya sedang, proyek pembangunan bisa dilanjutkan dengan catatan
tertentu. rekomendasi ketiga, bila nilai candi yang ditemukan rendah maka, candi itu bisa diangkat dan proyek pembangunan perpustakaan bisa dilanjutkan.

Butuh waktu tahunan untuk pemugaran. Itupun tergantung apakah sisa batu yang ada masih
komplit. Kalau sisa candinya tidak lengkap, pemugaran bisa berhenti. Nanti kita rekontruksi dulu, dan kalau sudah komplit baru dipugar,jelas Tri.




0 komentar:

Posting Komentar